DEBITUR DAN KREDITUR



MEMAHAMI DEBITUR DAN KREDITUR



1. Mengapa seseorang memberi hutang  ?
2. Mengapa seseorang berhutang?
3. Mengapa pembayaran hutang dapat wanprestasi?
4. Apa tanda atau gejala gejala hutang wanprestasi?
5. Bagaimana mengatasi pembayaran hutang macet?
6. Bagaimana sikap kita terhadap hutang piutang?


Hutang adalah seseorang (debitur) yang berhutang kepada seseorang (kreditur ) berupa barang dan jasa yang dapat digantikan dengan alat pembayaran yang sah ,uang.

Piutangadalah seseorang (kreditur) yang memberikan hutang kepada seseorang (debitur) berupa barang dan jasa yang dapat digantikan dengan alat pembayaran yang sah,uang.

Wanprestasi adalah suatu keadaan yang menyebabkan debitur tidak dapat melaksanakan kewajibannya  untuk melunasi hutang nya kepada kreditur  yang telah disepakati bersama sejak awal.

Kenapa seseorang  atau kelompok harus berhutang?

1. Untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup
Berhutang di warteg untuk makan.

2. Untuk memenuhi kesenangan hidup.
Membeli mobil dengan dicicil walau dirasa belum perlu mobil 5 buah digarasi

3. Tidak ada pengetahuan manajemen financial yang baik.
Investasi usaha yang berlebihan  tanpa studi kelayakan bisnis sehingga menyebabkan hutang bertambah.

Mengapa seseorang memberikan pinjaman?

1. Profit
Memberikan pinjaman kepada seseorang atau organisasi bersifat bisnis.Pinjaman yang diberikan harus berbunga dari pinjaman pokok untuk membiayai operasional dengan batas waktu pembayaran.

2. Menolong
Hutang  yang diberikan bersifat membantu.Pinjaman yang diberikan tidak berbunga dan tanpa batas waktu pelunasan serta hutang yang diberikan tidak harus dilunasi bersifat amal.
Contoh: 
seseorang yang membantu panti asuhan memberikan mesin jahit untuk memproduksi pakaian .jika usaha yang dijalankan mendapat profit ,panti asuhan tersebut boleh melunasi hutangnya atau tidak tak jadi masalah.

3. Menjebak
Hutang yang diberikan bertujuan untuk menjebak seseorang  dengan maksud tertentu.
Contoh :
Tuan A berumur 70 tahun memberikan hutang kepada tuan B 
Tuan B memiliki anak gadis berumur 17 tahun yang cantik dan seksi.
Tuan B tidak mampu melunasi hutangnya ,solusinya anak gadis tuan B harus rela dinikahi oleh tuan A dan hutang lunas “mantap”.

Mengapa terjadi wanprestasi pelunasan hutang?

Ditinjau dan dikaji berdasarkan sumbernya ada dua yaitu dari dalam dan dari luar.

Dari luar (external)

Merupakan faktor faktor yang mempengaruhi pembayaran hutang piutang tersebut dari luar bukan dari dalam orang tersebut.

Peraturan pemerintah
Tidak ada peraturan yang jelas dan tegas penyelesaian hutang piutang antara debitur dan kreditur untuk pelunasan.contoh:
Tuan A membayar dengan giro  kosong kepada tuan B .
Tuan A tidak dikenakan sanksi dari pemerintah secara tegas yang memberikan efek jera.
Sanksi yang diberikan hanya dari peraturan perbankan yaitu black list dan denda.seharusnya hukuman penjara 5 tahun kurungan dan denda 10 x lipat.

Perjanjian hutang piutang
Perjanjian hutang piutang yang dibuat tidak terperinci dan jelas serta tegas point point yang mengatur tata cara pembayaran hutang antara debitur dan kreditur .

KKN
Adanya kolusi ,korupsi,nepotisme orang dalam yang menyebabkan wanprestasi pembayaran hutang.contoh:Petugas yang berwenang mengabaikan prinsip 5C dan 7P dan aturan aturan batas pemberian hutang kepada nasabah.Kredit yang diberikan malampui jaminan asset dan kemampuan membayar debitur tersebut.

Control
Tidak ada standar operasional procedure untuk mengontrol hutang tersebut.contoh :Hutang yang jatuh tempo tgl 12 januari 2012 ditagih tgl 12 april 2012.Seharusnya ditagih 12 januari 2012.

Persaingan
Tidak mampu bersaing dalam dunia bisnis .Contoh: Perusahaan yang memproduksi sepatu yang model tidak laku kualitas rendah ,cenderung menjual produknya dengan transaksi konsinyasi.Pembayaran urusan nanti yang penting adalah  produk tersebut dapat terdistribusi dan menjadi uang.Maaf tidak semua konsinyasi adalah barang  tidak laku hanya contoh saja.

Dari dalam (Internal)

Penyebab hutang wanprestasi dari dalam yaitu  cara berpikir seseorang terhadap hutang dan piutang tersebut.

A. Hutang dapat dialihkan tanggung jawabnya kepihak ke tiga
Contoh modusnya:
  • Tuan X meminjam uang dari tuan Y ,bunga 5% dari pinjaman pokok.
  • Tuan X menolong tuan Z memberikan pinjaman .bunga 7% dari pinjaman pokok.bunga dibayar   didepan.
  • Tuan X tidak dapat melunasi hutangnya kepada tuan Y karena uang yang seharusnya dibayar kan telah dialihkan ke tuan Z.
  • Tuan X meminta tuan Y menagih hutangnya  ke tuan Z.
  • Tuan X tidak bertanggung jawab terhadap tuan Y masalah pelunasan hutang.
  • Sudah seharusnya tuan X dihukum dengan peraturan yang membuat efek jera.


B. Bagi hasil
Seseorang yang berpikir bahwa pelunasan hutang tergantung usaha yang di jalankan memberikan profit atau tidak.contoh:
  • Tuan A meminjam uang kepada tuan B untuk membuka toko material
  • Toko material yang dikelola tuan A merugi .
  • Tuan A tidak dapat melunaskan hutangnya kepada tuan B tanpa berusaha menjual asset yang dimilikinya
  • Tuan A telah menghianati perjanjian hutang piutang yang telah disepakati dengan tuan Bdan layak         mendapat hukuman yang setimpal.


C. Mati pantang mewariskan hutang ke anak –cucu

  • Sekilas tampak sangat mulia pernyataan diatas. Contoh modusnya :
  • Tuan A meminjam uang dari tuan B untuk membeli rumah kontrakan  20 pintu.
  • Tuan menghianati kesepakatan pembayaran hutang piutang dengan tuan B .waktu pelunasan hutang.
  • Tuan A menulis surat wasiat kepada kelaurganya ,isinya:
  • “Jika saya (Tuan A) wafat tolong melunasi hutang nya ke tuan B untuk membeli kontrakkan 20 pintu.
  • Segera dengan uang uang tunai.”
  • Tuan A hidup 50 tahun setelah meminjam uang kepada tuan B berapa lama waktu yang yang lewat jika disepakati pelunasan hutang 5 tahun belum termasuk bunga dan lain lain .
  • Tuan A adalah penghianat selayaknya mendapat hukumannya.

D. Terpaksa mempertahankan hidup
Orang dengan kerangka berpikir seperti ini adalah tanda orang tidak percayakuasa Tuhan .contoh modusnya:
  • Tuan A memiliki niat menipu tuan B .
  • Tuan A membuka usaha toko kelontong.
  • Tuan A mengambil barang dari tuan B  dan membayar tepat waktu tanpa nilai nya berkurang.
  • Batas waktu tertentu Tuan A kabur tanpa membayar transaksi terakhir yang nilainya cukup besar 

E. Hati  yang busuk

Modus cara berpikirnya adalah:
  • Tuan A pelanggan tuan  B  di bisnis  usaha pakaian.
  • Tuan A telah menjadi pelanggan selama 10 tahun.
  • Tuan A berniat memproduksi sendiri pakaian ,butuh modal awal 100 juta untuk memulainya.
  • Tuan A  dengan hati yang busuk dengan kerangka berpikir telah memberikan profit kepada tuan B  selama 10 tahun.Tidak dosa jika tidak membayar
  • Tuan A menipu Tuan B  dengan transaksi terakhir 100 juta dan tidak membayar yang diklaim adalah hak tuan A.
  • Selayaknya tuan A mendapat hukumannya.


F. Tidak dosa yang dirugikan berbeda  ( SARA )

Orang orang tertentu yang  merugikan seseorang berpkir tidak apa apa selama berbeda(SARA) tidak dosa.modusnya:

Tuan A berhutang kepada tuan B
Tuan A dengan sengaja tak mau membayar hutang kepada B,tanpa rasa malu dan terbuka.
Tuan A berpikir tuan B  berbeda(SARA) tidak dosa dan merupkan amal jika menyakiti tuanB.

Tanda atau gejala gejala kredit macet.

1. Debitur meminta penambahan jumlah nilai hutang.
2. Debitur memohon revisi  waktu pembayaran hutang diperpanjang
3. Debitur sulit untuk ditemui dan cenderung meghindar
4. Jika organisasi yang berhutang ,karyawan dari ceo dan staff banyak yang mengundurkan diri.
5. Usaha yang expansif dengan agresir.
6. Peralihan usaha inti ke usaha lain.
7. Ditemukan usaha lain yang melanggar peraturan pemerintah.

Tindakan pencegahan dan pengobatan pembayaran hutang wanprestasi

Tindakan untuk mencegah hutang yang wanprestasi  dapat ditanggulangi dengan pendekatan pencegahan dan mengobati.

Pencegahan artinya sebelum hutang diberikan pihak kreditur harus memperhatikan hal berikut ini:
  • Gunakan rumus 5C    dan 7 P untuk menganalisis calon debitur.akan dibahas dikesempatan lain trik dan tipsnya.
  • Buat surat perjanjian hutang piutang yang terperinci dan tegas serta jelas.
  • Buat aturan yang tegas terhadap batas batas pemberian hutang.

Pengobatan yang dimaksud adalah tindakan kita setelah hutang diberikan harus dikontrol dan dianalisa setiap waktu dengan pendekatan pendekatan dibawah ini?

Pendekatan persuasive
Membujuk dengan tehnik win win solution hutang yang terindikasi macet boleh dicicil memakai giro dibayar 3 bulan dan 3 x bayar .

Pendekatan kuratif
Gunakan pendekatan kuratif yaitu bersifat pengendalian ,misalnya memberikan surat somasi

Pendekatan represif
Dengan sanksi yaitu denda pembayaran hutang sebesar 5% dari nilai pokok hutang dan dihitung perhari.

Pendekatan koesif
Dengan cara paksakan memakai preman ,pengadilan dan lainnya untuk melunasi hutang

Tips terlepas dari hutang

Hemat dan tidak boros
Rajin dan tidak malas untuk mencari pengetahuan dan bekerja lebih giat.
Jual asset untuk membayar hutang.
Menabung dibank untuk mendapatkan bunga simpanan.
Buat rencana keuangan untuk membayar hutang dan kebutuhan hidup.
Serius bekerja dan berdoa  kepada Tuhan.
Hindari pikiran negative kembangkan pikiran positif .
Hindari pergaulan yang tidak benar

Sikap kita terhadap hutang

Jika anda memberi hutang  tidak boleh harap baliknya.Anggap saja bukan milik kita.
Anggaplah amal ibadah jika Anda memberi hutang .Dibayar syukur , tidak dibayar ya amal buat penipu.
Jika anda tidak berniat member hutang ,katakana saja tidak  selesai urusannya.
TERIMA =====KASIH 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah berkunjung ke blog ini,silahkan berkomentar dengan sopan.